Lamunan Jalal berakhir. ia kembali pada akal sehatnya. ia kembali melihat Jodha dlantai dansa.
Jalal(membathin): "gadis yang hebat. hmmm.. dia kembali menghilang, kemana perginya dia?”
Saat itu Jodha dan Bharmal bersiap-siap untuk pergi dari tempat party..mereka akan segera pulang..
Benazir (dalam keadaan mabuk menghampiri Jodha dan Bharmal): "hey..kamu mengapa kamu berpakain seprti itu?? apakah kamu tidak tau bahwa ini acara untuk orang2 kelas tinggi seperti saya (sambil menunjuk kearah dirinya sendiri)?”
~Jodha terkejut mendengar perkataan Benazir padanya~
Bharmal: “Jodha dia dalam keadaan mabuk..ayo kita pulang.”
Jodha: “tidak papa,aq harus berbicara padanya.
Jodha menatap benazir: "mengapa?? apakah saya mengganggu anda? lagi pula kita bebas untuk memakai apa yang kita inginkan. dan saya rasa orang kelas tinggi seperti anda seharusnya bisa mengendalikan diri. bukannya malah mabuk-mabukkan didepan umum seperti.”
Benazir: "KAMU..B***H! beraninya sekali kamu berbicara seperti itu. Apakah kamu tidak tau siapa saya?? saya adalah bos disini.” (sombong banget ni cewek..)
Jalal tidak sengaja mendengar keributan terjadi. ia melihat orang2 berkumpul. Jalal segera mencapai tempat terjadinya keributan untuk melihat apa yang terjadi. Jalal terkejut melihat Jodha dan benazir bertengkar. ia melihat benazir menampar pipi Jodha dengan sangat keras.
Jodha: “bagaimana bisa kamu menampar saya?? orangtua saya saja tidak pernah melakukan itu kepada saya. saya akan melaporkanmu kepolisi dan....”
Jalal turun tangan untuk melerai pertengkaran antara 2 wanita ini..
Jalal: “apa yang terjadi?? Sayang (benazir ya) kamu baik2 saja??”
Jalal menatap Jodha: “apa yang anda lakukan padanya??”
Jodha: “MR.president.. Saya tidak melakukan apa2 dtempat ini. tadi saya hanya ingin pulang, tapi tiba2 dia memprotes pakain saya.”
Jalal: “apakah anda tidak tau siapa dia?? dia adalah salah satu bagian terpenting dperusahaan ini. bagaimana mungkin kamu bisa berbicara kasar pada seorang boss??”
Jodha: “tapi saya bukan karyawan disini. saya datang untuk menemani ayah saya. (Jodha melirik Bharmal) dan bagi saya dia hanya tamu biasa dsini. saya mempunyai hak untuk berbicara apapun padanya seperti yang dia lakukan pada saya. saya rasa anda bisa membedakan mana yang salah dan mana yang benar. dan satu lagi anda seharusnya bisa menjaga kekasih anda agar tidak mabuk didepan umum seperti ini.”
Sebelum Jalal sempat berbicara sepatah kata pun. Jodha telah berlalu dari hadapan Jalal.
Bharmal: “MR. saya benar2 minta maaf atas kelakuan anak saya Jodha. saya harap anda tidak tersinggung dengan perkataannya.”
Jalal: “it's..ok!MR..??”
Bharmal: “BHARMAL SINGH. saya bekerja di department bagian penjualan. sekali lagi saya benar2 menyesali perkataan anak saya.”
Jalal: “jangan khawatir mr.Bharmal tidak masalah. jadi anda tidak perlu khawatir.”
Bharmal: “terimakasih MR. saya sangat berterimaksih. Saya minta maaf lagi atas keslahan Jodha.”
Setelah Bharmal pergi meninggalkannya, amarah Jalal mendidih. harga dirinya telah terluka oleh Jodha..
Jalal(membathin): "gadis itu, berani-beraninya dia berkata seperti itu kpadaku. dia pikir dia siapa. dia tidak tau dengan siapa dia sedang berbicara?? tak seorang pun pernah berbicara seperti itu padaku. tak seorang pun. siapa namanya?? JODHA SINGH ~Jalal menggumamkan nama Jodha~
Jodha kamu liat saja nanti apa yang bisa saya lakukan padamu. saya akan membuat hidup mu seperti neraka.”
Sementara itu Jodha dan Bharmal dalam perjalanan pulang.
Bharmal(mukany marah): “Jodha mengapa kamu berbicara kasar padanya??? untungnya MR orang yang baik dia tidak memecat papa. papa tidak bisa membayang kan jika orang lain. ntah apa yang akan terjadi.”
Jodha: “papa. anda tau kalau saya tidak melakulkan kesalahan?? dan pada saat itu saya tidak perduli siapa pun mereka. lagi pula MR tidak memecat papa kan. jadi tidak perlu dpikirkan. berbahagialah papa. ok.”
Bharmal: “ok sayang. mari kita pulang. papa minta kamu tidak menceritakan kejadian ini kepada mama.”
Jodha: "ok..papa.”
Sementara itu ditempat party Jalal dan benazir semakin mabuk, Jalal sampai drumahnya dan memarkir mobilnya dgarasi. ia masuk kedalam rumah dan memanggil pelayan.
Jalal: “dimana ammijaan??”
Pelayan: "nyonya sudah tidur dari tadi.”
Jalal: “Ok. selamat malam.”
Jalal berlalu menuju kamarnya. Sesampainya dikamar, Jalal menjatuhkan tubuhnya diatas tempat tidur yang berukuran besar. ia berbaring dan berjanji akan membalas dendam kepada Jodha atas penghinaan yang telah dlakukannya kepada Jalal.
Jalal: “Jodha bersiap-siaplah untuk pembalasan q. aq pastikan kau akan menyesal.”
Akhirnya Jalal tertidur dengan pemikiran pembalasan dendam kepada Jodha, serta pemikiran akan kecantikan Jodha....