Poo Reum masuk dan duduk disamping Bom Yi diatas tempat tidurnya. Sementara Dong Ha mengamati mereka dari pintu yang telah terbuka.
Sambil menangis Poo Reum mengatakan pada Bom Yi, "Aku senang bisa mengucapkan selamat tinggal denganmu. Aku tidak bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ibuku.”
Poo Reum menggenggam tangan Bom Yi, “Jangan khawatir. Jangan khawatirkan aku dan Ba Da. Kami baik-baik saja.”
Bom Yi meminta maaf. Poo Reum menggelengkan kepalanya, “Kita bisa kembali ke tempat kita, tapi... akan berbeda sebelum aku bertemu denganmu. Aku senang bisa bertemu denganmu. Aku akan menjelaskan pada Ba Da nanti. Kau bisa bilang padaku, kalau kau ada dihatiku. Walaupun aku tidak bisa melihatmu.”
Bom Yi memberikan botol yang telah ia isi dengan tulisan yang dimasukkan kedalam kapsul. Dan Poo Reum melepaskan kalungnya, “Aku ingin mengembalikan ini. Ini sangat berharga. Mungkin saja akan membawa keberuntungan.”
Bom Yi menolaknya. Ia ingin Poo Reum menyimpannya. Ia membelai rambut Poo Reum dengan sayang, “Jika masih ada keberuntungan yang tersisa untukku, aku harap akan menjadi milikmu.”
Bom Yi menarik Poo Reum yang terus menangis ke dalam pelukannya. Air mata mereka terus mengalir. *begitu juga dengan saya. Abaikan yang satu ini.*
Dong Ha yang melihat kejadian itu, tersenyum karena mereka sudah melepaskan semua beban dihati mereka dan kini mereka sudah mengutarakan perasaan masing-masing.
Bom Yi terbangun dan melihat Dong Ha setia menugguinya. Ia meminta Dong Ha memeluknya. Bom Yi menceritakan mimpinya pada Dong Ha di Pulau Jeju, “Aku bekerja di kebun jeruk. Aku dan Poo Reum, memetik jeruk dan meletakkannya di keranjang. Ba Da, Ba Da bermain-main di tanah lapang. Kau.. kau menangkap dua ekor ikan yang sangat besar. Kau pulang ke rumah dengan membawa itu.”
Dong Ha menanyakan ia bekerja sebagai apa. Air mata Bom Yi sudah mulai mengalir, “Kau bekerja sebagai nelayan.”
Dong Ha menimpali, “Aku pasti sibuk sekali. Karena aku bekerja sebagai penggembala dan sebagai nelayan.”
Mereka berdua saling berterima kasih karena telah mau bersama diri mereka. Dong Ha menyuruh Bom Yi tidur dan ia berjanji akan bersama Bom Yi.
Dir. Lee sudah bersiap untuk melakukan operasi.
Dong Ha mengiringi Bom Yi ke ruang operas. Saat sudah sampai di depan ruang operasi, dua orang petugas menghentikan Bom Yi disana dan memberikan waktu untuk Dong Ha dan Bom Yi.
Dong Ha mendekati Bom Yi dan meraih tangannya. Bom Yi mengingatkan bahwa mereka sudah saling mengucapkan selamat tinggal sebelumnya. “Terima kasih.”
Dong Ha: “Terima kasih juga.”
“Aku mencintaimu.”
“Aku juga mencintaimu.”
Air mata Bom Yi mulai mengalir, “Selamat tinggal.”
“Selamat tinggal.”
Bom Yi tersenyum. Ia melapaskan tangannya dan dua orang petugas langsung membawa Bom Yi masuk ke ruang operasi. Dong Ha terus menatap Bom Yi hingga pintunya tertutup.
Suara Dong Ha, “Saat dia meninggalkanku, dia terlihat bahagia. Itu karena dia tahu, dia sudah menjadi musim semi, untuk orang lain.”
Di sebuah ruangan, terlihat tangan yang memakai gelang So Jung mengulurkan tangannya untuk bergandengan dengans seseorang. Dan itu memanglah So Jung. Ia tersenyum menatap Bom Yi yang juga tersenyum. Bom Yi kemudian mengulurkan tangannya kepada seseorang yang tak ditampakkan wajahnya.
Bom Yi tersenyum ke arah kamera, begitu pula dengan Dong Ha. Terdengar suara Bom Yi, “Ini adalah kisah musim semi dalam hidupku. Karena aku bersama orang yang aku cintai.”
~”SELESAI”~
Komentar:
Untuk memperjelas bagian akhirnya, saya baru menyadari hal ini setelah membaca komentar di forum. Bahwa saat Bom Yi didorong diruang operasi, itu bukanlah Bom Yi akan kembali menerima donor jantung. Melainkan ia sudah berada dalam kehidupan yang lain, yang tenang dan damai. Juga disebutkan bahwa sebelum kematiannya, ia sudah memberikan hadiah berupa kornea matanya untuk didonorkan kepada orang lain. hal itu tampak pada saat Dir. Lee mempersiapkan operasi. Juga, dibagian awal dan akhir dari drama ini, diperlihatkan seorang wanita buta bersama anaknya.


Menurut saya drama ini begitu mengesankan. Dari sekian banyak drama yang telah saya ikuti, baru kali ini menemukan drama yang saya sukai setiap jalan ceritanya dari awal sampai akhir. Dari setiap pemainnya dalam memerankan peran mereka begitu bagus dan menarik. Saya tidak menyangka bahwa saya akan dibuat terus mengalirkan air mata di episode terakhir ini. Banyak sekali pesan yang disampaikan penulis melalui dialog yang diucapkan setiap tokoh. Untuk pesannya tidak perlu saya tulis ulang ya, bisa kalian baca kembali pada sinopsisnya.
Apa yang sebenarnya diinginkan oleh So Jung kini semua sudah terwujud, seperti yag dikatakan Dong Ha sebelumnya. Bom Yi juuga sudah memanfaatkan hidupnya dengan sebaik-baiknya. Dan sepertinya begitulah pesan yang ingin disampaikan oleh penulis, bahwa hidup ini sanagt berharga. Sebaiknya kita menjalankan hidup ini dengan sebaik mungkin dan berfikir lebih dulu sebelum bertindak. Kita harus selalu ingat, bahwa apa yang kita lakukan selama ini, akan selalu ada dampaknya.
Keajaiban.
Keajaiban memang ada. Hal itu juga yang mendorong kita untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah. Kita mungkin sering gagal, namun dibalik kegagalan dan keras keras yang dilakukan untuk terus bangkit, akan ada hadiah yang istimewa.
Pernikahan Bom Yi dan Dong Ha. Tak masalah seberapa banyak perbedaan usia antara mereka. Jika memang sudah jodoh, pasti tetap akan bersama. Ini juga tidak hanya terjadi dalam drama, bahkan di kehidupan nyata pun, banyak juga pasangan yang usianya terpaut jauh, namun mereka tetap hidup dengan bahagia. Semua kebahagiaan dalam keluarga, tidak tergantung dari usia setiap individunya. Melainkan dari sikap dan kedewasaan masing-masing. Bisa saling percaya, menyayangi dan mendukung satu sama lain.
SIAPA YANG BERFIKIR BAHWA DRAMA INI SAD ENDING????
Kalau menurut saya, drama ini justru happy ending. Meskipun Bom Yi pada akhirnya meninggal, namun ia telah memberikan kebahagiaan dan kehangatan untuk orang sekitarnya. Ia telah mampu mempersatukan kembali keluarga yang sebelumnya terpecah belah sebelum ia meninggalkan dunia ini. Ia begitu beruntung karena masih bisa mengucapkan salam perpisahan kepada orang-orang disekitarnya. Yang tentu tidak semua orang memiliki kesempatan seperti yang dimiliki Bom Yi. Tidak ada yang tahu kapan kematian akan mencemput kita. Bagaimana kita akan mendatangi ajal tersebut. Kita tidak bisa mempercepat atau menunda kematian yang telah ditentukan dengan usaha apapun.
APAKAH MASIH ADA YANG TERLEWAT? Apabila masih ada, tolong dilengkapi dengan menuliskan di kotak komentar ya....
Dan yang terakhir. Saya meminta maaf, jika dalam penulisan dan penyampaian banyak kesalahan dan sulit dimengerti. Saya bukanlah pujangga dan bukan juga seorang ahli yang dapat merangkai kata sehingga dapat dimengerti secara keseluruhan. Terima kasih kepada Mbak Ayu dan Mbak Lilik yang sudah berkenan membuat sinopsis My Spring Days bersama saya. Terima kasih juga kepada readers yang telah bersabar menunggu sinopsis dari drama ini yang mungkin sedikit terlambat. Dan juga, terima kasih sudah setia bersama kami, serta berkenan mampir ke Blog kami ini.
~ “Semoga kita masih diberi kesempatan untuk berjumpa lagi” ~