Jalal sampai didepan kamar Jodha dan memberikan koin kepada pelayan dan meminta tak seorang pun masuk.
Didalam
Jodha memakai gaun malam tanpa lengan dan ia melepaskan perhiasannya
dan mencoba melepaskan gelangnya. Dia meminta Moti untuk membantunya.
Jalal datang dan memegang tangannya, Jodha terkejut dan menanyakan
mengapa tidak ada pengumuman saat Jalal datang. Jalal menimpali, “Kau
bahkan tidak meminta izin sebelum menulis surat.”
Jodha
merasa malu dan memakai mantel. Jalal mendekati Jodha dan hendak
menyentuh pundaknya namun ia mengurungkannya, “Kau bisa mengataknnya
langsung padaku Ratu Jodha.” Jodha menjawab bahwa ia sebenarnya ingin
namun tidak bisa.
Jalal
menyentuh pundak Jodha dan membimbingnya ke jendela untuk melihat bulan
yang begitu indah. Jalal tersadar dan menurunkan tangannya. Mereka
berdua saling membelakangi. Jalal berkata, “Ketika aku pertama kali naik
kuda tanganku gemetar. Ketika aku sampai tahka tanganku gemetar. Namun
aku paling gemetar saat aku menikah dneganmu. Aku ingin mengontrol,
untuk mendapatkanmu, untuk memenangkanmu namun aku kalah padamu
sekarang.”
Jodha tersenyum, kemudian ia berbalik dan menyentuh tangan Jalal yang gemetar.
Jalal
terkejut, ia berbalik sambil menggenggam tangan Jodha. Ia menyentuh
tangan Jodha dengan tangan satunya dan Jodha meletakkan tangan satunya
diatas tangan Jalal. Jalal tersenyum senang, “Aku tidak bisa mengatakan
betapa bahagianya aku setelah membaca suratmu. Apakah kau yang kau tulis
itu memang benar?” Jodha tersenyum dan mengatakan bahwa itu memang
benar.
Jalal
sangat bahagia. Ia melepaskan genggamannya dan berbalik membelakangi
Jodha, “Subhanallah. Subhanallah. Kau adalah orang yang pertama kali
menerimaku namun kau menolakku juga. Kau sombong sepertiku meskipun aku
tak berperasaan.”
Jodha membalas, “Tidak. Kau memang terlihat seperti itu dari luar, namun didalam kau tidak seperti itu.”
Jalal
tersenyum dan berkata, “Aku ingin mengatakan sesuatu namun aku tidak
bisa. Aku adalah Raja, namun aku tidak tahu bagaimana mengataknnya.”
Jodha memegang lengannya Jalal, dan mengatakan bahwa Jalal tidak perlu berfikir bagaimana caranya mengatakannya.
Jalal berbalik dan menggenggam tangan Jodha, “Aku tunduk pada keinginannmu. Aku akan menghapus ruang antara kita.”
Jalal menyentuh kepala Jodha dan kemudian menempelkan dahinya dengan dahi Jodha.
Jodha
tegang dan bergerak menjauh. Jalal mengatakan bahwa Jodha telah
menulisnya dalam surat. Jodha bingung dan mengatakan bahwa dia hanya
mengucapkan terima kasih. Dia hanya menganggap Jalal sebagai teman.
Jalal
tertawa dan berkata, “Pertama kau menghubungiku dan sekarang kau
menunjukka sikap sebaliknya.” Jalal memeluk Jodha dari belakang. Ia
mulai melepaskan mantel Jodha sambil berkata bahwa mereka addalah suami
istri.
Jodha
mendorongnya pergi dan mengatakan bahwa ia hanya menganggap Jalal
sebagai temannya namun tidak mencintainya. Jalal mencoba memeluknya lagi
dan menarik mantelnya.
Seketika
itu juga Jodha mendorongnya hingga Jala jatuh ke tanag. Keduanya
terkejut. Jalal sangat marah. Jodha hendak menyentuhnya namun Jalal
berteriak.
Jalal
masih berada dilantai dengan amarah yang membara. Jodha menangis dan
berkata, “Aku sebelumnya membencimu namun karena apa yang kau lakukan
untuk Tasneem, aku mengetahui sisi baikmu. Namun ini bukan berarti aku
mencintaimu. Sinta adalah perasaan yang berbeda dan aku tidak berbagi
jiwa dan tubuhku denganmu.”
Jalal
bangkit dan mengambil pecahan kaca. Ia sangat marah dan hendak memukul
Jodha dengan pecahan kaca itu. Namun ia mengurungkannya dan melampiaskan
kemarahnnya dengan melemparkannya ke kaca jendela. Jodha sangat
ketakutan. Jalal memandangnya dengan kemarahan kemudian meninggalkan
kamar Jodha dengan marah.
jalal teringat kembali semua kejadian di kamar Jodha, saat teringat Jodha mendorong nya hingga terjatuh, jalal menjadi sangat marah. ia menghempaskan obor yg ada di dekatnya hingga terjatuh. maham yg melihat dari kejauhan merasa senang krna rencananya berhasil, dengan gerram ia berkata :” ini saat yg aku tunggu! badai menggelora dalam dirinya”
Jalal yg sedang di penuhi amarah masuk ke tempat pemandian, dengan ketus ia menyuruh para pelayan pergi, penjaga menutup tirai nya. Jalal yg sudah ada di dalam bak, menenggelamkan kepalanya ke dalam air, saat muncul kembali ke permukaan ia kembali mengingat penolakan Jodha. ia benar-benar marah :’ kau mengundangku ke kamarmu, lalu kau memperrmalukanku” jalal kembali menenggelamkan diri ke air saat teringat jodha berkata jika ia tidak mencintai Jalal. saat muncul kemballi ke permukaan, jalal berkata :” kalau kau tidak mencintai ku, kenapa kau menulis surat itu padakku ratu Jodha? aku tidak akan perrnah memaafkan mu, Ratu Jodha”
di kamar nya, maham tertawa terbahak-bahak tanpa henti, hingga membuat resham keheranan melihatnya. resham :’ maafkan aku, nyonya. aku tak mengerti kenapa kau tertawa seperti ini”
maham sambil tertawa berkata :’ kau pernah melihat harimau terluka? harimau yg terluka akan lebih berbahaya, dia akan lebih menikmati berburu dan akan sangat kejam pada mangsanya”
resham :” apa maksud mu? aku tidak mengerti”
maham menoleh, ia lalu mengguncang badan resham :’ jika kau mengerti, maka kau akan di tempatku hari ini. kadang, pemburu terkena perangkapnya sendiri. ratu jodha berusaha memburu harimau kerajaan mughal, Jalal! jalal terluka karena ramtanu pandey,bagus” maham kembali terrtawa “ permainan yg luar biasa! tapi tak ada yg tahu otak di balik perrmainan ini. Aku! aku gunakan mereka sebagai boneka ku. mereka semua melakukan apa yg aku ingin kan. aku lah orangnya! maham anga! aku harus memuji diri ku sendiri untuk permainan ini! aku memang pantas menjadi perdana menteri kerajaan mughal.” maham memberi hormat pada diri nya sendiri “ aku memang hebat!”
maham berbalik menghadap resham, ia berkata dengan berapi-api :” apa kau tahu resham? hari ini sudah terbentuk jurang antara jalal dan jodha. mulai sekarang, merreka tidak akan bisa tidur nyenyak dan aku akan merasa damai. aku akan terus mengipasi api kebencian antara mereka berdua. ini adalah awal pembalasan dendam ku untuk adham! dan pada akhirnya, ratu jodha akan meninggalkan istana ini selamanya. ini adalah janjiku pada diri ku sendiri”
keesokan harinya, maham berjalan bersama javeda. javeda bertanya :” ada apa ibu? kau kelihatannya senang sekali. aku tak perrnah melihat mu sesenang ini, aku jadi ingin melukis diri mu. siapapun pasti mau membeli lukisan dengan wajah bahagia mu”
maham :’ berhenti bicara, jalanlah lebih cepat. kita punya banyak tugas “
javeda :” baik ibu”
maham dan javeda terus berjalan, merreka sampai di halaman istana. maham melihat ada banyak orang, maham bertanya :” ada apa ini”
seorang pria menjawab :” salam, nyonya. munim khan telah mengirim kekayaan abu mali dan wanita dr harem di Kabul, kami sedang mencatatnya” javeda sedang mencoba perhiasan yg di sana, maham berkata pd pria td :” kirim semua ini pda ratu ruqaiya. dia yg akan memutuskan mana yg akan di simpan dan mana yg akan di bagikan. beberapa pelayan abu malli akan bekerja di harem, sisanya bekerja di tempat lain. dan aku akan..” maham berhenti bicara saat melihat kurungan besar yg di kerudungi kain warna pink, maham bertanya :” apa ini? ini seperti kurungan, tapi tidak mungkin ada burung di dalam nya. ini terlalu besar untuk burung, untuk apa kurungan ini? ” suara permpuan menyahut :’ kau boleh anggap ini sebgai burung” maham menatap ke bawah, seorang perempuan pendek yg berrbicara, perempuan itu terus berbicara :” cantik seperrti burung, dan sangat unik. dia memiliki banyak kelebihan”
maham :” benarkah?” perempuan pendek mengangguk, maham bertanya :” apa kelebihannya?”
perempuan pendek :” jika pria mellihatnya, mereka tidak akan bisa memalingkan wajah mereka. bahkan ekspresi wajah mereka akan berubah.”
maham tidak percaya, :” benarkah?”
perempuan pendek terus memuji-muji isi dalam kurungan :’ percayalah padaku, dia memiliki kualitas yg unik. jika di lihat dari depan, orang-orang akan kehilangan kendali.’ maham lalu menyuruh seorang prajurit untuk melihat isi nya, maham bertanya siapa namanya. namun perempuan pendek menghentikannya, sebab menurutnya, stelah melihat isinya, si prajurit bahkan tidak akan bs mengingat namanya sendiri saking takjub nya. benar saja, seelah melongok ke dalam kurungan, prajurit terjatuh karena shock, saat di Tanya namanya ia terbata-bata tidak bisa menjawab.
perempuan pendek :’ kau lihat itu nyonya?”
maham :’ aku lihat. menurutku, jalal akan suka hadiah dari ku ini.” perempuan pendek tersenyum senang. javeda yg sedari tadi menyaksikan, ikut tertarik akan isinya, ia berkata :” tidak ibu, simpan saja untuk suami ku, adham. “
maham kesal, ia menarik javeda mendekat lalu berbisik:’ kau selalu saja berbicara ngawur. kalau kau bicara ngawur lagi, aku akan mengurungmu selamanya.” javeda menggeleng ketakutan.
maham memarahi javeda :’ bisakah kau berfikir dulu sebelum berbicara? “
maham mengelus penutup kurungan, pada pria tukang catat ia berrkata :” dengarkan aku, kirim kurungan ini ke kamarku”
si pria menjawab :” baik nyonya”
maham lalu pergi dari situ.
di ruang sidang dewan , athgah melapor :’ yang mulia, sesuai perintah anda, peraturan baru telah di umumkan ke seluruh kerrajaan. kami sudah umumkan kalau hukum ini harus di patuhi” maham melihat jalal tidak konsentrasi mendengarkan,
athgah bertanya :” yang mulia, apa perintah anda selanjutnya?
jalal diam saja, dalam hati maham :’ semua orang kaget melihatnya. tapi aku tidak. aku tahu mengapa jalal tidak bs focus pada sidang ini.’
jalal berdiri, ia meninggalkan ruang sidang begitu saja dengan wajah kusut. maham mengikuti, ia memanggil :” jalal” jalal berhenti menunggu maham.
maham :” ada apa jalal? mengapa kau meninggalkan sidang tanpa bicara apapun?” maham menyentuh wajah jalal, ia pura-pura khawatir “ kau tidak apa-apa? kemarin kau sangat bahagia, apa yg terjadi hari ini?”
jalal :” apapun yg membuatkku bahagia kemarin, sekarang aku marah karena hal yg sama”
maham :” kau marah pada ratu jodha? ada apa?”
jalal :’ aku sedang tidak ingin membicarakannya. aku hanya ingin pergi dari sini dan berbicara dengan ratu ruqaiya.” jalal langsung pergi. maham menatap kepergian jalal, ia berkata :” apa yg ingin jalal bicarakan dengan ratu ruqaiya? “
di kamarnya, jodha sedang duduk di depan patung Khrisna :’ apa yg sudah aku lakukan semalan, Khana? aku telah melakukan kesalahan besar. aku harus menemui raja dan meminta maaf padanya.
aku pasti menulis sesuatu di surat itu yg membuat dia semalam berubah. tapi aku ingat dengan jelas, kalau aku tidak menulis apapun di surat itu yg bisa membuat dia bersikap seperrti itu. lalu apa masalahnya?”
jodha kebingungan, ia keluar dari kamarnya. namun maham memanggilnya :” ratu jodha”
maham sampai di depan jodha :” salam” jodha mengangguk, maham berrtanya :” boleh aku tahu kau mau kemana di pagi hari begini?”
jodha menjawab ketus :” aku rasa aku berhak untuk tidak menjawab pertanyaan mu.” maham berhenti tersenyum. jodha lalu berkata :’ tapi akuk akan menjawab mu, aku mau menemui raja. aku harus katakan sesuatu padanya” jodha berjalan melewati maham.
maham :’ itu tidak bisa,” jodha berhenti melangkah. maham menghadang jodha :’ kau tidak bs menemui nya sekarang. tapi aku bisa membantu mu, misalnya jika kau ingin tahu kondisi raja sekarang, aku bisa memberitahu mu kalau raja seperrti tidak focus, tapi bahagia.”
jodha terkejut :” apa? dia bahagia?”
maham :” benar, dia telihat lebih bahagia di banding sebelumnya. maaf, sebgai perdana meneteri aku menyarankan agar kau tidak mengganggu kewajiban raja, aku permisi dulu”