<--Sebelumnya
Note: Teks warna merah adalah pesan yang dikirim oleh si X.
Penyidik Go pulang dan mendapat omelan Kabag Han karena seharusnya ia istirahat di rumah sakit. Penyidik Go beralasana bahwa ia ingin makan makanan yang enak makanya ia ingin pulang. Penyidik Go memberi isyarat dan Kabag Han langsung mengerti bahwa Penyidik Go ingin berbicara berdua dengan Woo Jin. Kabag Han langsung mengajak Eun Bi pergi menyiapkan makanan.
Penyidik Go pulang karena buku rekening itu. Ia yakin bahwa Woo Jin sudah melihat namanya dalam buku itu. Ia fikir Woo Jin telah membakar buku itu karena dirinya. Namun Woo Jin tak melakukannya, ia berniat mengembalikan bukunya kepada yang punya. Ia meminta Penyidik Go untuk kabur. Namun Penyidik Go tak mematuhinya, “Aku akan bertanggung jawab jika waktunya tiba. Dan untuk saat ini, biarkan aku untuk membantumu.”
Pembicaraan mereka terhenti saat Eun Bi datang memanggil mereka untuk makan.
Yoon Hee sudah selesai bekerja. Saat ia akan melangkah pergi, ia mendapat pesan dari si X atas nama Woo Jin, “Bisakah kita bertemu sekarang? Aku membutuhkanmu.”
“Dimana?”
Saat makan, Woo Jin meminta Kabag Han segera memberikan data tentang Yoo Chang Seon. Kabag Han dan Penyidik Go langsung saling pandang.
Yoon Hee sudah dalam perjalanan dan ia kembali mendapat pesan, “Maaf, aku baru ingat. Datanglah ke tempat 7 tahun yang lalu.”
Mereka menyelesaikan makan malam mereka. Woo Jin kemudian mengutarakan apa yang ada dalam benaknya, “Kurasa ada sesuatu yang hilang tentang ingatanku selama 7 tahun yang lalu. Awalnya kufikir semuanya tentang Seung Hee. Beberapa hari yang lalu, aku berfikir bahwa ingatanku sudah kembali. Tapi... aku tidak punya ingatan apapun tentang Yoo Chang Seon. 7 tahun yang lalu... Ada yang tidak ku ingat dari batasan dakwaan kasus Seung Hee.”
Woo Jin sadar bahwa Kabag Han dan Penyidik Go mengetahui sesuatu. Kabag Han mengakui bahwa ia tadi ke tempat biasa Woo Jin terapi. Kabag Han mengetahui tempat itu melaui GPS yang dipasang di ponsel Woo Jin. Ia memasangnya karena Woo Jin sering dalam masalah.
Penyidik Go menilai tindakan Kabag Han ceroboh. Karena jika memasang GPS tanpa ijin, nantinya Kabag Han bisa ditangkap. Namun Woo Jin tak terlalu mempermasalahkan hal itu, “Masalahnya adalah... memanfaatkan hilangnya ingatanku untuk mejalankan serangkaian rencana kasus X itu. Bakar diri, Kim Man Cheol. Lompat dari gedung, Han Mi Seon. Lalu, Yoo Chang Seon. Kematian mereka berkaitan dengan ingatanku. Karena kematian mereka, perlahan-lahan ingatanku telah kembali. Dan aku... mencoba melacak keberadaan X melalui serangkaian kejadian itu. Tapi, setelah mendengat tuntutan omong kosong Dong Soo hari ini, aku menyadari sesuatu.”
Penyidik Go masih bingung dengan maksud Woo Jin tentang omong kosong Dong Soo. Woo Jin meralatnya, “Bukan yang dikatakan Dong Soo, tapi yang dilakukan Dong Soo. Maksud dari si X. Aku selalu berfikir siapa X ini. Tapi yang terpenting maksud dari si X telah aku abaikan. Kim Man Cheol, Han Min Seon. Kemudian menghubungkan Yoo Chang Seon dalam serangkaian kasus ini. X merencanakannya dengan sangat hati-hati supaya aku yang dijadikan kambing hitamnya.”
Sepasang kekasih ada di suatu tempat. Seorang petugas menghentikan mereka dan melarang mereka masuk karena lokasi itu sudah tutup dan sangat berbahaya di malam hari.
Penyidik Go sangat khawatir dengan keselamatan Woo Jin, karena si X terus mengirim pesan yang hanya Woo Jin sendiri yang mengetahuinya. Kabag Han bingung mendengarnya, karena selama ini ia tidak diberitahu apapun. Woo Jin menimpali, bahwa ia tidak bisa memeberitahu Kabag Han sebelum ia tahu pasti.
Kabag Han tersadar dan meminta Eun Bi untuk menunggu diluar dan tak perlu mendengarkannya lagi. Penyidik Go sependapat dengan Kabag Han, karena Eun Bi termasuk bagian keluarga mereka, Eun Bi tak perlu mendengarkan lagi karena akan berbahaya untuk dirinya.
Eun Bi mematuhi perintah mereka. Ia melihat pesan dari Yoon Hee diponsel Woo Jin yang tergeletak dan mengambilnya.
Eun Bi terkejut karena dalam ponsel Woo Jin SMSnya bergerak sendiri. Ia langsung kembali ke dalam dan memeberitahukan hal itu pada Woo Jin.
Petugas yang sebelumnya berjaga mendapat panggilan untuk berkumpul. Yoon Hee langsung bisa masuk dan kini sudah ada disuatu tempat yang gelap dan sunyi, “Oppa, Kau dimana?”
“Dipersimpagan jalan, ditengahnya ada huruf X. Tunggu disana.”
Dan disemak-semak tak jauh dari tempat Yoon Hee, ada seseorang yang memperhatikannya.
Penyidik Go menanyakan dimana tempat 7 tahun yang lalu itu. Woo Jin kebingungan karena ia benar-benar tak mengingatnya, sampai-sampai keringat dingin sudah keluar dari wajahnya.
Ia kembali duduk dan mendapat pesan beruntun dari si X, “Ada dimana sebenarnya Yoon Hee?”
“Kalau terjadi sesuatu pada Yoon Hee, aku tidak akan melepaskanmu.”
“Hei... daripada berkata seperti ini, lebih baik gunakan untuk mengingat ingatanmu.”
“7 tahun yang lalu kau bertemu disana dengan Yoon Hee. Untuk apa?”
“Kenapa kalian bertemu, kau benar-benar tidak ingat?”
“Jangan bilang kau tak mau memikirkannya.?”
“Kau pasti tahu. Sekarang, ambil pulpenmu lalu tekan.”
Woo Jin pergi kekamarnya dan mencoba berkonsentrasi sambil menekan pulpennya namun tetap gagal. Ia frustasi dan melemparkan pulpennya kemudian berbaring.
Saat berbaring itulah, Woo Jin seakan sudah berada disuatu tempat dimana Yoon Hee saat ini berada. Ia begitu terkejut saat melihat dirinya dimana lalu ada didepannya dan sedang berciuman dengan Yoon Hee.
Yoon Hee begitu ketakutan karena ada seorang pria yang hendak menyerangnya.
Woo Jin langsung melajukan mobilnya bersama Penyidik Go. Karena mengkhatirkan keselamatan Yoon Hee, ia mengemudikannya dengan kencang sampai hampir menabrak pengemudi mobil yang lain saat dipersimpangan. Tak hanya itu, ia juga menabrak pembatas di lokasi Yoon Hee kini berada dan Penyidik Go yang harus mengurus para petugas tersebut.
Woo Jin mencari keberadaan Yoon Hee dengan para petugas. Salah seorang petugas menemukan keberadaan Yoon Hee terlebih dulu. Mereka menangkap orang gila yang mengambil tas Yoon Hee.
Woo Jin menenangkan Yoon Hee dan Penyidik Go tak mau mengganggu mereka berdua yang sedang berpelukan. Dan dari semak-semak, muncul Det. Park yang mengawasi mereka.
Woo Jin membelai rambut Yoon Hee yang sedang terlelap seperti apa yang dilakukan Yoon Hee sebelumnya padanya.
Flashback:
Dibawah pohon saat Yoon Hee ditemukan, Yoon Hee membelai rambut Woo Jin namun Woo Jin tampak tak menyukainya. “Sudah 8 tahun sejak Seung Hee meninggal. Dengan jadi Jaksa aku fikir bisa menangkapnya.”
Yoon Hee begitu senang saat ada banyak kunang-kunang, “Kau ingat, saat masih kecil kita sering kesini. Aku harap aku bisa kembali. Kembali saat tidak ada satupun yang terluka.
“Kita tidak bisa mengembalikan waktu. Tak ada jalan kembali dalam hidup ini. Maaf Yoon Hee. Bagiku kau hanyalah Dongsaengnya Seung Hee.”
Flashback End
Yoon Hee membuka matanya. Melihat Woo Jin yang ada disampingnya, ia langsung berpaling. Woo Jin mengerti dan pergi meninggalkan Yoon Hee yang ingin sendirian dulu.
Kabag Han sulit tidur, ucapan Dokter itu masih terngiang dalam benaknya, “Pasien Cha Woo Jin, 7 tahun yang lalu ia menggunakan hipnotis untuk menyegel ingatannya sendiri. Dia sendiri yang menutup pintu itu. Masalahnya adalah... Pasien Cha fikir segel itu telah rusak. Tapi menurutku, masih ada bagian besar yang belum pulih. Coba kau fikirkan. Bagaimana menyakitkannya ingatan yang disegel itu? Dia memilih menanggung resiko yang besar. Tapi kalau segel itu terbuka, rasa sakit yang diterimanya akan sama dengan saat itu. Coba kau fikirkan, rasa sakit itu masih belum muncul, kan? Dan jika segel itu dibuka, ia akan sangat terluka. Tapi, hanya Cha Woo Jin sendiri yang bisa mengatasinya.”
Woo Jin berusaha membuka segelnya. Dalam ingatannya, ia menyerang seorang tersangka setelah interogasi. Penyidik Go menenangkannya dan mengatakan bahwa semua sudah berakhir karena masa dakwaannya telah selesai. Namun Woo Jin tak berfikir demikian, “Semuanya tidak akan berakhir sebelum aku sendiri yang mengakhirinya.”
Woo Jin melihat dirinya dengan tempramen yang berbeda, “Apa kau siap menghadapi resikonya jika membuka segel ini?”
Woo Jin melihat seorang pria yang menembak seseorang hingga tewas.
Woo Jin tercengang mendapatkan ingatan tersebut. Tiba-tiba ia mendapatkan pesan dari si X, “Selamat! Kau sudah menyelamatkan Yoon Hee. Siapa selanjutnya? Kabag Han... Penyidik Go? Atau... Jo Eun Bi?”
Woo Jin kesal dan marah, ia langsung melemparkan ponselnya ke cermin didepannya hingga cerminnya pecah.
Bersambung ke Episode 5-->
Komentar:
Jadi sejak awal sudah ada yang mengawasi Woo Jin. Dan pasti Dokter yang biasa dikunjungi Woo Jin untuk konsultasi dan terapi mengetahui tentang hal ini. Hanya saja siapa pelaku yang sebenarnya belum muncul juga.
Penyidik Go juga terlibat dalam suatu kasus yang entah apa. Namun Penyidik Go mau memperbaikinya dengan membantu Woo Jin melakukan penyelidikan.