Ul Cheol masih duduk ditangga dan mengenang masa lalunya.
Flashback:
Un Cheol yang sedang duduk dimeja kerjanya, memperhatikan seorang wanita cantik. Namun aktivitasnya terganggu oleh wanita aneh yang mendekatinya sambil membawakannya kopi.
Para karyawan bersama di tempat karaoke. Ul Cheol terus memperhatikan wanita cantik tanpa memperdulikan wanita aneh yang terus mencari perhatiannya.
Seorang pria yang sedang mabuk mendekati wanita cantik. Ia meminta Love shot. Wanita aneh yang melihatnya juga ingin Love shot dengan Un Chul.
Ul Cheol langsung menawarkan diri untuk bernyanyi juga. Wanita aneh begitu heboh mensorakinya. Ia begitu menghayati lagu yang ia nyanyikan. Namun saat dirinya berbalik, ia menyaksikan pemandangan yang menghancurkan hatinya. Wanita yang disukainya sedang berciuman dengan seorang pria didepan matanya.
Wanita aneh heran dengan kepergian Ul Cheol yang tiba-tiba. Ia langsung terbengong saat melihat apa yang dilihat oleh Ul Cheol.
Ul Cheol terdiam di halte bus. Ia nampak membuat suatu keputusan. Mungkinkah mulai saat itulah ia memutuskan untuk lebih agresif kepada wanita yang didekatinya. Namun hal itu justru membuatnya menjadi tampak aneh.
Flashback End
Seekor anjing tiba-tiba ada disamping Un Cheol dan langsung berlari ke pangkuan Ul Cheol. Ul Cheol mencoba mengusirnya, namun si anjing manis kembali berlari ke pangkuannya. Ul Cheol bertanya kepada anjing apa anjing tahu tentang gunting-batu-kertas. Ia mengatakan bahwa gunting sangat tajam dan memotong segalanya seperti kertas. Namun batu mengalahkan gunting dengan mudah. Batu kuat dan dengan mudah menghancurkan gunting. Ia pun teringat saat ayahnya mengajarinya tentang gunting-batu-kertas.
Flashback:
Ditempat yang sama dengan keberadaannya saat ini, Ayah Ul Cheol mengajarinya tentang permainan gunting-batu-kertas. “Namun kertas akan menang dari batu. Kertas akan membungkus batu. Itulah mengapa ayah sangat menyukai kertas.”
Ul Cheol mengatakan bahwa ia menyukai gunting. Lalu ayahnya mengajaknya bermain, tapi Ul Cheol tak mau karena permainan itu membosankan. Ayahnya kemudian membujuknya dan mengatakan bahwa ia mendapatkan ibunya (Ibu Ul Cheol) dengan permainan itu ditempat mereka berada sekarang.
Ul Cheol kemudian bertanya mengapa ayahnya tidak tinggal dengan ibunya. Ayahnya kebingungan untuk menajwabnya. Tiba-tiba seorang wanita datang menyapa mereka. Ul Cheol tampak tak menyukainya. Ayahnya mengatakan bahwa dirinya juga mendapatkan wanita itu dengan permainan gunting-batu-kertas. Ia juga mengajak Ul Cheol untuk menemui ibu barunya.
Flashback End.
Ul Cheol masih berusaha mengusir anjing tersebut, namun anjing itu masih tetap berlari ke pangkuan Ul Cheol.
Akhirnya Ul Cheol membawa anjing itu bersamanya. Diperjalanan ia menemukan sebuah selebaran yang tertempel dimana ada foto anjing tersebut disana.
Ul Cheol pun mengembalikan anjing itu ke pemiliknya, Eun Hee. Ul Cheol melihat Eun Hee yang begitu menyayangi anjingnya. Eun Hee bertanya apa yang bisa ia lakukan untuk membalas kebaikan Ul Cheol. Ul Cheol hanya diam dan Eun Hee memintanya untuk menunggu disana sebentar.
Eun Hee ternyata mengambilkan uang untuknya. Ia berusaha keras supaya Ul Cheol mau menerimanya meskipun jumlahnya tak seberapa. Namun Ul Cheol tetap menolak pemberiannya.
Un Cheol akhirnya memberikan tantangan dengan permainan gunting-batu-kertas. Yang mana jika Un Cheol menang, maka Eun Hee harus bersedia makan malam bersamanya, dan jika Ul Cheol kalah atau seri, maka Ul Cheol akan pergi menjauh dan tidak akan menemuinya lagi.
Eun Hee pun kebingungan mendengar ajakannya. Tapi Ul Cheol tetap membujuknya.
Dengan tersenyum Eun Hee memastikan, jika Ul Cheol kalah atau seri, apa dirinya (Eun Hee) benar-benar tidak perlu melakukan apapun. Ul Cheol membenarkannya, dan Eun Hee pun menyetujuinya.
Mereka mulai bersiap-siap. Ul Cheol mengatakan bahwa ia akan mengeluarkan gunting.
Terdengar narasi Eun Hee, “Orang ini kuat. Apa yang ia inginkan untuk aku lakukan? Apa yang seharusnya aku lakukan? Dia tidak terlihat seperti seseorang yang jahat. Namun... Terserah.”
Dan Ul Cheol juga bernarasi, “Dia yang pertama. Wanita yang ingin aku menangkan. Dia akan mengeluarkan batu. Apa yang harus aku lakukan? Hah terserah. Tidak. Ini adalah waktunya, aku harus melakukannya”
Dan mereka ternyata sama-sama mengeluarkan kertas. Ul Cheol tampak terkejut dan kecewa dengan pilihannya.
Ia kemudian mundur dan mengatakan bahwa ia akan pergi. Langkahnya terhenti, ternyata Eun Hee berjalan kearahnya. Eun Hee mengambil guguran bunga yang terjatuh di tubuh Ul Cheol. Ul Cheol pun tersenyum mendapat perlakuan tersebut.
~END~
Komentar:
Sudah dapat diketahui bahwa Eun Hee mau berkencan dengan Ul Cheol. Dan Ul Cheol pun juga ingin bersama Eun Hee. Hingga akhirnya mereka sama-sama mengeluarkan kertas, yang berarti Eun Hee menginginkan Ul Cheol yang menang karena Ul Cheol sebelumnya mengatakan bahwa ia akan mengeluarkan gunting. Namun Ul Cheol yang berfikiran Eun Hee akan mengeluarkan batu, pada akhirnya ia mengeluarkan kertas.
Seharusnya Ul Cheol tetap pada apa yang ia ucapkan. Seharusnya ia menerima apa keputusan dari orang lain. Tak ada gunanya juga kan harus berbohong. Apa untungnya bersama dengan seseorang jika ternyata orang itu tak menyukai dan menerima kita. Meghargai perasaan orang lain itu sangatlah penting. Seperti kata pepatah, “Hargailah orang lain jika kamu ingin dihargai.”
Film yang singkat, namun begitu dapat motivasi dan pelajarannya.